program Studi Kedokteran
Selamat Datang di Program Studi Kedokteran Universitas Negeri Padang
Program Studi Kedokteran Universitas Negeri Padang (UNP) adalah pusat pendidikan dokter yang berkomitmen untuk mencetak lulusan profesional, kompeten, dan beretika tinggi. Berdiri di bawah Fakultas Kedokteran, program ini mengedepankan pembelajaran berbasis teknologi, penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan tenaga medis yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan didukung oleh dosen dan tenaga pendidik yang berpengalaman serta fasilitas yang modern dan lengkap, Program Studi Kedokteran UNP menawarkan kurikulum inovatif yang terintegrasi antara teori dan praktik, sehingga mahasiswa memiliki keterampilan klinis dan ilmu pengetahuan yang kuat.
Menghasilkan Dokter yang Bermartabat dan Unggul Terutama dalam Manajemen Risiko Kesehatan Bencana Alam di Tingkat Nasional dan Internasional
- Menyelenggarakan sistem pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas untuk menghasilkan dokter yang bermartabat dan unggul terutama dalam manajemen risiko kesehatan bencana alam di tingkat nasional dan internasional.
- Melaksanakan riset berbasis inovasi dan publikasi kesehatan global terutama terkait manajemen risiko kesehatan bencana alam.
- Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan menjadi ujung tombak dalam penanggulangan masalah kesehatan terutama dalam manajemen risiko kesehatan bencana alam.
- Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan, penanggulangan, dan rehabilitasi masalah kesehatan terkait bencana alam.
- Melaksanakan kerjasama lokal, nasional, dan internasional di bidang kesehatan terutama terkait manajemen risiko kesehatan bencana alam.
- Menghasilkan lulusan dokter yang bermartabat dan unggul terutama dalam manajemen risiko kesehatan bencana alam di tingkat nasional dan internasional.
- Menghasilkan publikasi nasional dan internasional melalui penelitian yang berbasis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan terutama dalam manajemen risiko kesehatan bencana alam.
- Memberikan pelayanan kesehatan komprehensif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus kemampuan manajemen risiko kesehatan bencana alam melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
- Terjalinnya kerjasama di tingkat lokal, nasional, dan internasional dalam bidang kesehatan terutama bidang manajemen risiko kesehatan bencana alam.
- Peningkatan kualifikasi akademik dan profesionalisme dosen serta tenaga kependidikan yang ada di program studi kedokteran melalui kegiatan faculty development dan continuing medical education.
- Peningkatan pelayanan akademik dan non-akademik berbasis teknologi informasi.
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran.
- Peningkatan mutu Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat).
- Dihasilkan lulusan dokter dengan keunggulan dalam manajemen risiko kesehatan bencana alam.
- Terjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi, di dalam dan di luar negeri.
- Terlaksana program kegiatan promosi dan seleksi untuk menghasilkan calon mahasiswa yang berkualitas.
- Melakukan peningkatan kapasitas dan update keilmuan berkala dan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil assessment.
- Menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk pelaksanaan aktivitas berbasis teknologi informasi.
- Melaksanakan rapat kerja program studi dalam rangka mengevaluasi kegiatan sebelumnya dan merencanakan kegiatan serta anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran.
- Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan program Tridharma Perguruan Tinggi secara berkala, sistematis dan konsisten.
- Menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait kebencanaan (BPBD Kota/Kabupaten, Non-Government Organization).
- Menyelenggarakan program kegiatan kerjasama dan kemitraan dengan instansi baik di dalam maupun di luar negeri.
- Menyelenggarakan program kegiatan promosi dan seleksi untuk menghasilkan calon mahasiswa yang berkualitas.


Keunggulan Program Studi
Strategi Global World Health Organization (WHO) terhadap sumber daya manusia dalam bidang kesehatan salah satunya adalah mengantisipasi kebutuhan tenaga kesehatan di masa mendatang pada tahun 2030 serta merencanakan perubahan yang diperlukan. Asia Tenggara sebagai salah satu wilayah dengan jumlah penduduk yang besar juga berupaya menghadapi tantangan kebutuhan tenaga kesehatan tersebut. Gambaran tenaga kesehatan di Asia Tenggara pada tahun 2021 terlihat pada Grafik 1. Berdasarkan grafik tersebut, Indonesia masih kekurangan tenaga kesehatan khususnya dokter jika dibandingkan negara di Asia Tenggara lainnya yaitu Brunei, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Pembangunan sumber daya manusia bidang kesehatan, berdasarkan pemetaan terhadap supply and demand, serta relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan kerja, menjadi dasar pembukaan program studi kedokteran. Relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan kerja di sektor kesehatan terlihat digambar.
Menurut WHO, jumlah dokter dibandingkan dengan jumlah penduduk idealnya memiliki rasio 1:1.000. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, jumlah dokter di Indonesia dibandingkan jumlah penduduk adalah 0,37 dokter per 1.000 penduduk. Data ini menunjukkan bahwa kebutuhan Indonesia akan tenaga dokter masih sangat besar. Untuk mencukupi kebutuhan nasional, Indonesia masih membutuhkan 172.508 tenaga dokter. Sumatra Barat memiliki dokter sebanyak 2.234 orang, dengan rasio 0,4:1.000 penduduk. Kondisi ini menunjukkan masih kurangnya jumlah dokter dibandingkan dengan penduduk Sumatra Barat yang berjumlah 5.565.400 orang. Untuk memenuhi standar WHO, Sumatra Barat masih membutuhkan 3.321 orang dokter.

Secara geografis, Provinsi Sumatra Barat terletak pada garis 0º54’LU—3º30’LS dan 98º36’BT—101º53’BT dengan total luas wilayah sekitar 42.297,30km2 atau 4.229.730Ha, termasuk ±391 pulau besar dan kecil di sekitarnya. Secara administratif, wilayah Provinsi Sumatra Barat berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Utara (utara), Provinsi Bengkulu (selatan), Provinsi Riau dan Jambi (timur), serta Samudera Hindia (barat).
Bencana dapat didefinisikan dalam berbagai arti baik secara normatif maupun pendapat para ahli. Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Menurut Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan, berdasarkan penyebabnya bencana dibagi atas 3 yaitu bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial.
Indonesia adalah lumbung bencana alam dikarenakan kondisi geografisnya. Menurut data BNPB sepanjang tahun 2021 telah terjadi 5.204 kejadian bencana alam di seluruh Indonesia. Dampak bencana alam ini mengakibatkan 728 orang meninggal dunia, 87 orang hilang, 7.630.692 terdampak menderita dan mengungsi, serta 14.915 orang mengalami luka-luka. Selain itu juga terdapat kerugian material dan dampak psikologis karena bencana alam.



Peta Index Rawan Bencana Indonesia Tahun 2021 (BNPB, 2021)
Provinsi Sumatra Barat merupakan daerah rawan gempa bumi baik gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Hal ini terkait dengan kondisi fisik Pulau Sumatra sebagai Great Sumatra Fault di sepanjang pesisir barat Sumatra dan Mentawai Fault di Kepulauan Mentawai yang saling mendesak sehingga terjadi gerakan di lempeng besar dan micro plate. Dengan kondisi geografis di atas maka Sumatra Barat menjadi salah satu daerah yang rawan bencana dan berada di wilayah yang memiliki Seven Segmen gempa yang saling berangkai antara satu segmen dengan segmen yang lainnya. Berdasarkan catatan dan periodenisasi bencana gempa, Sumatra Barat memiliki siklus periodenisasi 200 tahun-an. Begitu juga dengan gempa di daratan dengan periodenisasi yang relatif lebih pendek antara 40 tahun-an hingga 70 tahun-an. Dalam satu abad terakhir setidaknya tercatat pernah terjadi 20 kali gempa besar.
Pada tanggal 30 September 2009 terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatra Barat. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatra Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak Penanggulanangan Bencana, sebanyak 1.117 korban meninggal, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang. (Sumber: BPBD Kota Padang)
Akibat pasca gempa tersebut muncul berbagai masalah kesehatan antara lain penyakit infeksi, trauma fisik serta psikis yang menyebabkan korban membutuhkan penanggulangan terintegrasi dan multidisiplin. Penanggulangan masalah kesehatan pasca gempa ini membutuhkan komitmen dan upaya yang konsisten dan berkesinambungan.
Universitas Negeri Padang memiliki beberapa tenaga dosen yang ahli dibidang manajemen risiko kesehatan bencana alam diantaranya terdapat tenaga dosen yang memperoleh gelar Doktor di Universitas Kyoto, Jepang dengan topik penelitian terkait Kegempaan. Selain itu terdapat juga tenaga dosen yang merupakan dokter yang ahli dalam manajemen risiko bencana dan aktif dalam kegiatan kebencanaan baik ditingkat Nasional maupun Internasional.
Potensi peminat fakultas kedokteran di Sumatra Barat sangat tinggi dan keberadaan kedua Fakultas Kedokteran yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini terlihat dari data peminat di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tahun 2022 melalui jalur SBMPTN masih sangat tinggi dengan rasio 1:22 (jumlah peminat 2.756 sedangkan yang diterima 100 orang), melalui jalur SNMPTN masih sangat tinggi dengan rasio 1:27 (jumlah peminat 1.343 sedangkan yang diterima 50 orang) dan jalur Mandiri dengan rasio 1:27 (jumlah peminat 3.255 sedangkan yang diterima 119 orang). (Sumber: Daftar peminat UNAND).
Kondisi ini menunjukkan animo masyarakat untuk masuk kedokteran masih tinggi dengan trend peningkatan yang diprediksi akan selalu bertambah. Data sebaran peminat fakultas kedokteran di wilayah kerja LLDIKTI Wilayah X dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perguruan Tinggi di LLDIKTI Wilayah X yang mempunyai
Prodi Kedokteran
No | Nama Perguruan Tinggi | Penerimaan Mahasiswa Tahun | |||||
2019 | 2020 | 2021 | |||||
Peminat | Daya Tampung (%) | Peminat | Daya Tampung (%) | Peminat | Daya Tampung (%) | ||
1. | Universitas Andalas | 1087 | 6,90% | 1240 | 6,05% | 1277 | 5,87% |
2. | Universitas Riau | 854 | 4,22% | 895 | 4,02 % | 1288 | 2,80% |
3. | Universitas Jambi | 747 | 5,09% | 720 | 3,47% | 811 | 3,08% |
Sumber: https://sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php
Universitas Negeri Padang memilih Kota Bukittinggi sebagai lokasi pendirian fakultas kedokteran didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain:
- Bukittinggi adalah salah satu kota dengan perekonomian terbesar di Sumatra Barat yang terletak di wilayah strategis sehingga mudah dijangkau dari berbagai kota/kabupaten dan provinsi tetangga.
- Bukittinggi terletak di dataran tinggi yang dikelilingi hutan tropis sehingga cuaca di Kota Bukittinggi relatif sejuk (16-24ºC) dan sangat kondusif untuk belajar.
- Bukittinggi juga memiliki fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar yang menjadi rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran UNP.
Saat ini di Sumatra Barat terdapat 2 (dua) fakultas kedokteran, yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang memiliki keunggulan menghasilkan lulusan yang bermartabat dan terkemuka terutama dalam bidang penyakit tidak menular; dan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah memiliki keunggulan menghasilkan lulusan yang kompeten, professional, dan berakhlaktul kharimah dalam bidang geriatri.
Berdasarkan analisis kondisi demografi, tenaga dokter yang masih kurang dan belum merata, kondisi geografi rawan bencana yang menimbulkan permasalahan kesehatan, ketersediaan tenaga dosen, keunggulan dari dua fakultas kedokteran yang sudah ada, serta tingginya peminat masuk fakultas kedokteran, maka UNP mendirikan program studi kedokteran yang bertujuan menghasilkan dokter yang bermartabat dan unggul dalam manajemen risiko kesehatan bencana alam di tingkat nasional dan internasional.
ANALISIS SWOT
Strengths:
- Dukungan pimpinan daerah dan Universitas dalam pembentukan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter.
- UNP memiliki Pusat Kajian Kebencanaan (PKK) sejak Tahun 2017, PKK sebelumnya tergabung ke dalam Pusat Penelitian Kajian Lingkungan Hidup.
- Memiliki Sumber Daya Manusia (Dosen) yang mempunyai keahlian di bidang kebencanaan
- UNP memiliki Program Studi S2 dan S3 Ilmu Lingkungan yang mempunyai keunggulan dalam mitigasi dan manajemen risiko bencana.
- Adanya kerja sama FK UNP dengan BPBD Kota Padang dan BPBD Kota Bukittinggi. Pemilihan BPBD Kota Padang dalam kerja sama ini adalah perannya dalam pelaksana teknis bencana alam di Sumatera Barat, sedangkan pemilihan BPBD Kota Bukittinggi didasarkan perannya sebagai pelaksana penyangga teknis bencana alam di Sumatera Barat.
Weakness:
Pengalaman dalam pendidikan bidang kesehatan yang masih kurang.
Opportunities:
- Bukittinggi berada di daerah yang strategis, memiliki akses ke banyak daerah di sekitar dan provinsi tetangga.
- Provinsi Sumatera Barat berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara (bagian utara), Provinsi Bengkulu (bagian selatan), Provinsi Riau dan Jambi (bagian timur), dan Samudera Hindia (bagian barat).
- Bukittinggi memiliki iklim yang sejuk sangat nyaman untuk dijadikan tempat pendidikan.
- RSAM yang merupakan rumah sakit umum daerah terbesar di Sumatera Barat berada di Kota Bukittinggi dan direkomendasikan oleh Gubernur sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran UNP.
- Indonesia secara umum dan Provinsi Sumatera Barat secara khusus masih kekurangan dokter berdasarkan rasio penduduk dan jumlah ketersediaan dokter (WHO).
Threats:
- Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam karena kondisi geografis, dampak bencana alam menimbulkan berbagai masalah kesehatan anatara lain: penyakit infeksi, trauma fisik serta psikis.
- Sumatera Barat berada di daerah rawan bencana alam yang berpotensi terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami, dan tanah longsor.
- Ngarai Sianok yang berada di Kota Bukittinggi merupakan bagian dari patahan Semangko, selain itu Kota Bukittinggi juga berada dekat dari gunung aktif, yaitu Gunung Marapi.