FK-UNP, Dalam rangka persiapan mahasiswa menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Keterampilan klinik pada tanggal 19 Juni 2024, Fakultas Kedokteran melakukan pelatihan penguji dan pelatih pasien standar yang dihadiri oleh 22 orang Dosen dengan kualifikasi minimal S2 kesehatan atau spesialis. Bertempat di Ruang Merapi Hotel and Convention Center UNP Air Tawar Kota Padang dilaksanakan kegiatan “Pelatihan Penguji dan Pelatihan Pasien Standar Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Keterampilan klinik tahun 2024 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu (9 Juni 2024). Pelatihan ini di buka secara resmi oleh Wakil Dekan Dua FK-UNP dr. Pudia M Indika, M.Kes., AIFO-K.
OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan sistem penilaian tertentu. Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa station yang berurutan. Pada masing-masing station ada suatu tugas atau soal yang harus dilakukan/ didemonstrasikan. Peserta akan diobservasi oleh penguji selama mengerjakan tugas. Pada beberapa station peserta juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap station dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati senyata mungkin dan mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji mengenai materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masing-‐masing station adalah terbatas
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) telah digunakan sebagai penilaian keterampilan klinis di pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan di seluruh dunia. Sebagai suatu metode penilaian, dalam merancang OSCE, beberapa hal berikut harus dipenuhi, antara lain: (1) kesesuaian dengan tujuan pendidikan atau kompetensi yang akan diukur (fitness for purpose); (2) keterandalan (reliable); (3) keterlaksanaan (feasibility); (4) komprehensif (comprehensive); (5) keterbukaan (transparency); (6) keadilan (fairness); (7) dapat dibandingkan (comparability); (8) refleksi (reflection); dan (9) dampak terhadap pembelajaran mahasiswa (impact on learning). Mengingat bahwa penyelenggaraan OSCE melibatkan banyak fasilitas, sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM), dan pembiayaan, maka diperlukan pendekatan komprehensif dalam perancangannya.
Pelatihan OSCE KK kali ini diketuai oleh dr. dr. Dede Rahman Agustian, M.BiomedI ini mendatangkan 2 narasumber sebagai pemateri dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Beliau-beliua adalah dr. Rahma Tsania Zhuhra, M.Pd.Ked dan Dr.dr. Desmawati, M.Gizi.
Fokus sesi materi pertama disampaikan oleh Dr.dr. Desmawati, M.Gizi terkait “PELATIHAN PENGUJI OSCE KETERAMPILAN KLINIS” beliau menjelaskan Penilaian di setiap station terstruktur
Yang diuji keterampilan klinik tertentu (Anamnesis, Pemeriksaan fisik/psikiatri,Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang, Penegakan diagnosis dan diagnosis banding, Tatalaksana nonfarmakoterapi, Tatalaksana farmakoterapi, Komunikasi dan edukasi pasien, Perilaku profesional), dan Penilaian kemampuan/performa keterampilan klinik: bukan hanya pengetahuan tetapi Mahasiswa harus mendemonstrasikan. Beliau juga menjelaskan tujuan Osce komponen-komponen OSCE yang terdiri Soal Ujian, Penguji, Pelatih Pasien standar (PPS) à pasien simulasi, Pasien Standar (PS) à pasien simulasi, Manekin & peralatan ujian, Sarana dan Prasarana (laptop, printer, internet dan genset untuk mendukung CBS), Peserta ujian ,Staf pendukung (IT, petugas kebersihan, admin) beliau juga menambahkan gambaran pelaksanaan OSCE dan kelebihan Osce.
dr Rahma Tsania Zhuhra, M.Pd.Ked sebagai pemateri kedua membawakan dua topik yang terfokus pada pelatih pasien standar dan manajemen pelaksanaan ujian keterampian klinik. (drt)
