Tim asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) melakukan kunjungan atau visitasi terkait pelaksanaan asesmen lapangan terhadap program studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Padang. Tim asesor yang terdiri dari  Dr. drh. Hapsari Mahatmi, MP dan Dr. drh. Yusuf Ridwan M.Si. Visitasi ini diselenggarakan pada Rabu, 6 Desember 2023 di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang. Pada visitasi tersebut, turut hadir Anggota DPR RI Anggota Komisi X  dr. Sofyan Tan,  Rektor UNP, Prof. Ganefri, P.hD, Wakil Rektor IV  Prof. Dr. Yasri, MS., Dekan FK UNP Dr. dr. Rika  Susanti, Sp. FM (K), Dekan FMIPA UNP Dr. Yulkifli, S.Pd, M.S, Wakil Dekan II dr. Pudia M. Indika, M.Kes., AIFO-K, Dr. Koordinator lab. Bakteriologi Balai Veteriner Bukittinggi drh. I Gde Eka Budhiyadnya, MP, RPH Bukittinggi  drh Yulia Suci Rahmadani, Klinik Univet drh. Fitri Alham, Calon Dosen Tetap Tahap Sarjana dan Profesi Prodi Kedokteran Hewan FK UNP.

Pada sambutannya, Prof. Ganefri menyampaikan dalam proses pembentukan Prodi Kedokteran Hewan UNP (PKH UNP), tentunya tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat Sumatera Barat akan kebutuhan dokter hewan, hal ini dibuktikan tim pendirian telah melakukan survey terlebih dahulu kurang lebih 900 siswa yang berada di Bukittinggi Agam. Pendirian Program Studi Kedokteran Hewan di UNP bukan hanya sebagai respons terhadap kebutuhan akan pendidikan kedokteran hewan, tetapi juga sebagai bentuk upaya konkrit universitas dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang kesehatan hewan. Dengan adanya keselarasan visi antara pihak akademis, pemerintah, dan masyarakat, harapannya  ini dapat menjadi tonggak awal bagi pengembangan lebih lanjut dalam memajukan kesehatan hewan dan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat Sumatera Barat.

Melalui pendirian Program Studi Kedokteran Hewan di UNP, harapannya adalah terbentuknya generasi ahli kesehatan hewan yang tidak hanya berkualitas tetapi juga mampu menjawab secara holistik tuntutan kebutuhan masyarakat Sumatera Barat. Keselarasan visi antara pihak akademis, pemerintah, dan masyarakat menjadi pondasi kokoh yang dapat membawa program ini sebagai tonggak awal menuju transformasi positif dalam pemajuan kesehatan hewan. Dengan komitmen yang kuat dari berbagai sektor, diharapkan bahwa langkah ini tidak hanya akan memberikan manfaat sektor akademis, tetapi juga akan memberdayakan masyarakat dan membuka peluang baru dalam pengembangan ilmu dan praktik kesehatan hewan di wilayah tersebut. (Humas FK UNP)