Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling banyak diderita oleh wanita. Fenomena yang dihadapi saat ini adalah keterlambatan diagnostik kanker payudara yang diderita oleh wanita, hal ini dapat disebabkan oleh ketidaktahuan pasien (patient delay), ketidaktahuan dokter atau tenaga medis (doctor delay), atau keterlambatan rumah sakit (hospital delay). Hal ini bisa terjadi karena masih rendahnya persepsi risiko kanker payudara, mayoritas wanita cenderung meremehkan risiko pribadi mereka yang mungkin berpengaruh penting pada praktik deteksi dini dan perhatian terhadap gejala medis sehingga mampu berpengaruh pada tertundanya penemuan kanker payudara.
Hal inilah yang melatarbelakangi Dr. Ricvan Dana Nindrea membuat alat skrining risiko kanker payudara pada wanita di Indonesia yang dapat membantu masyarakat agar dapat melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini kanker payudara dan membantu pelayanan petugas kesehatan dalam menemukan orang yang berisiko terkena kanker payudara.
Alat skrining ini disusun berdasarkan kumpulan faktor risiko baik yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah. Selanjutnya dilakukan kalkulasi statistik untuk mengetahui bobot dari masing-masing faktor risiko dan didapatkan model yang tepat sebagai alat skrining risiko kanker payudara.
Temuan penelitian ini telah diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi yaitu Clinical Epidemiology and Global Health, terindeks Scopus Q2.